Home » » Waspadalah : Penyesalan datangya selalu terlambat

Waspadalah : Penyesalan datangya selalu terlambat

Bacaan : II Korintus 4 : 16 – 18


Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya (Kejadian 1 : 26-27). Dalam hidupnya, secara umum dalam diri manusia dapat dibagi menjadi dua yakni Jasmani dan Rohani. Diharapkan kedua bagian tersebut dapat berjalan secara sinkron dan berenergi (sinergi). Jika hal ini dapat berjalan, niscaya apa yang diharapkan Tuhan sebagai makhluk yang sempurna akan terwujud. Sayangnya, sejak awal manusia pertama dan kedua, yakni Adam dan Hawa tidak dapat memenuhi harapan Tuhan tersebut, yakni jatuh ke dalam dosa.

Padahal, keseimbangan antara kehidupan jasmani dan rohani akan menghasilkan suatu kehidupan yang damai sejahtera. Memang, jika kehidupan rohaninya rusak pastilah kehidupan jasmaninya juga ikut rusak. Sebaliknya, jika kehidupan jasmaninya (mulai) rusak, belum tentu kehidupan rohaninya juga ikut rusak.

Hingga kini, banyak sekali orang yang memelihara kehidupan jasmaninya dengan baik dan sangat hati-hati (misalnya, perawatan tubuh, muka, kulit, kuku, minum multivitamin, dll). Bahkan, tidak jarang adapula yang rela mengorbankan apapun demi kehidupan jasmaninya menjadi bagus dan menarik perhatian banyak orang (terutama bagi kalangan artis, orang-orang berduit dan publik figur lainnya). Sayangnya, kebanyakan orang lupa bahwa sebaik apapun tubuh jasmani dipelihara, seiring bertambahnya usia, mau tidak mau secara alami berbagai organ tubuh akan mengalami kerapuhan. Mengapa ? Sebab kerapuhan jasmani berbanding lurus dengan atau selalu mengikuti bertambahnya usia seseorang. Dan hanya sedikit orang yang menaruh perhatian terhadap keinginan untuk memelihara /memperkuat kehidupan rohaninya, dengan senantiasa beriman kepada Tuhan.

Sebuah Ilustrasi
Suatu hari, seorang perempuan yang dulunya cantik dan terkenal dan kini telah menjadi tua, berusia di atas 70 tahun sedang duduk di depan cermin sambil meneliti bayangan nyata atas dirinya di depan cermin, mulai dari ujung rambut hingga ke ujung kakinya. Sambil menarik nafas panjang, ia kini menyadari bahwa wajahnya sudah keriput dan kulit tangannya mulai mengkerut. Sambil merenung, ia berkata dalam hatinya bahwa semakin bertambah umur ternyata bayangan yang ada di dalam cermin di hadapannya semakin mengerikan !

Dengan agak tersentak, kini ia mulai menyadari bahwa tubuh molek dan kecantikan jasmani yang ia miliki cepat atau lambat akan berubah menjadi jelek. Bagaimana dengan kehidupan imannya ? Apakah bila seseorang memelihara kehidupan rohaninya dengan baik kelak juga akan menjadi rapuh ? ternyata tidak. Iman yang terpelihara dengan baik (justru) akan semakin kokoh dan kuat dari hari ke hari, tidak seperti tubuh jasmani kita yang semakin merosot dan rapuh ( II Kor. 4 : 16). Dengan keadaan tersebut maka kini timbullah penyesalan pada dirinya, karena sepanjang hidupnya tidak pernah beriman dan berpengharapan kepada Tuhan.

Bercermin dari ilustrasi tersebut, marilah kita sebagai orang Kristen tidak lagi “terjebak” hanya mementingkan kehidupan jasmani saja, sedangkan yang rohani nanti-nanti saja. Ingatlah pesan Tuhan bahwa hari Tuhan (baca : kematian seseorang) akan menghampiri seseorang seperti pencuri pada malam hari, sebab itu yang Ia inginkan dalam kehidupan rohani kita adalah waspadalah dan berjaga-jagalah senantiasa. Dan apabila kehidupan rohani kita banyak menghadapi terjangan hujan dan badai, niscaya kita justru akan semakin kokoh seperti burung rajawali (band. Yesaya 40 : 31).

Pertanyaannya adalah adakah kata terlambat bagi Si Ibu tadi ? Selama seseorang masih hidup dan menyadari kehidupannya, maka tidak ada lagi kata terlambat untuk memperbaikinya. Tuhan, Sang Pencipta selalu menunggu dengan sabar dan kasih, apabila kita benar-benar ingin kembali memelihara kehidupan rohani kita dengan cara mempercayai-Nya dengan sepenuh hati.

Bagaimana dengan kita semua ? Sebagai orang Kristen marilah kita senantiasa berusaha untuk memelihara kehidupan rohani kita dengan baik (mis. Baca Alkitab/Firman Allah, Rajin membangun hubungan dengan Tuhan melalui doa-doa kita, Rajin dalam membangun Kebaktian / Persekutuan, dan Siap sedia memberi kesaksian Kristus kepada siapa saja yang kita temui). Ingatlah selalu : Jika anda di kemudian hari tidak ingin menyesal maka percayalah senantiasa kepada-Nya, dan … tubuh yang ia inginkan adalah bukan tubuh jasmani, melainkan justru tubuh rohani yang kita miliki, Amin.


Pnt. Uki Basuki | Bendahara II PHMJ

0 komentar: