Home » , » TUNDUKLAH DAN MENDEKAT KEPADA ALLAH

TUNDUKLAH DAN MENDEKAT KEPADA ALLAH

TUNDUKLAH DAN MENDEKAT KEPADA ALLAH

Sejak semula manusia memang ingin jaug dari Tuhan, ini semua akibat dari dosa yang mempengaruhi hidupnya.
Ada daya tarik dunia ini yang membuat manusia semakin berjalan jauh dari hadirat Allah. Sebaliknya penguasa kegelapan (iblis) senantiasa berusaha mendekatinya untuk mengikatnya (Efesus 2:1-3 dan Efesus 6:12)
Tanpa dirasakan, manusia berjalan terus meninggalkan Tuhan, serta mengejar keinginan duniawi yang dianggapnya memberi kehidupan yang lebih baik. Seperti seekor semut menemukan gula, asyik dan lupa segalanya. Manusia telah lupa akan kedudukannya sebagai umat yang diciptakan oleh Allah Yang Mah Kuasa. Semakin manusia mengejar dunia ini, maka semakin jauh dan masuk kedalam hutan rimba belantara yang amat gelap. Artinya dekat dengan berbagai bahaya dan pencobaan yang mengancam hidupnya, akhirnya tenggelam dalam keputusasaan. Ini merupakan gambaran keadaan kita manusia yang sebenarnya, umat yang lemah dan rapuh terhadap dosa.

Apabila kita ingat kembali (saat kita menyadari) bahwa kita sedang tersesat, hendaklah kita segera berbalik kembali kepada Tuhan. Ingatlah ! Bukankah Tuhan Allah sudah mengasihi kita, diangkat menjadi umat Allah, bahkan menjadi anak-anak Allah yang dianugerahkan hidup yang penuh pengharapan dari dunia ini hingga dunia yang akan datang.

Sekarang kita perlu memahami bahwa dahulu kita hidup dalam kegelapan, namun karena kasih Allah kita dipindahkan dari kegelapan masuk kedalam terangNya yang ajaib menjadi pewaris kerajaan Allah.
Hanya melalui Tuhan Yesus, kita beroleh damai sejahtera yang sejati dan harapan keselamatan yang pasti (Yohanes 14:27; Roma 8:14-17).

Apabila mau mendekatkan diri kepada Allah maka kasih Allah dapat kita alami sepanjang hidup kita, namum sebaliknya apabila kita jauh dari Allah maka iblis akan semakin mendekat kepada kita, sehingga mata rohani kita akan dibutakan oleh iblis. Oleh karena itu hendaklah kita menentukan pilihan yang tepat selagi kita masih hidup. Tunduklah dan mendekatlah kepada Allah atau mendekat kepada iblis ?

Mari kita perhatikan beberapa pertanyaan di bawah ini :
a.  Mengapa orang percaya mudah kehilangan gairah hidupnya ? Seolah-olah tanpa tujuan dan      harapan ?
b.    Mengapa seseorang tidak merasa haus (ngorong) terhadap air kehidupan (Firman Tuhan) ?
c.     Mengapa masih banyak orang yang puas menjadi orang yang beragama saja ? Sulit begaul dengan Allah dan sesama ?
d.    Mengapa hanya mengaku beriman tetapi tidak disertai perbuatan ?

Sebenarnya ada jalan keluar untuk mengerti dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas, sebagai berikut jawabannya :
a.  Marilah berusaha terus mendekat dan tunduk kepada Allah selama kita masih hidup (Yakobus 4:7,8 dan Yeremia 17:7,8).
b. Janganlah hidup terasing dari saudara-saudara seiman dalam ibadah dan persekutuan. Rajinlah bersekutu bersama, saling memperhatikan dan saling menguatkan. Hendaklah senantiasa haus seperti rusa merindukan sungai yang berair (Ibrani 10:25; Mazmur 42:1-3).
c.   Janganlah sekedar percaya begitu saja, tetapi berusahalah mencapai iman yang semakin maju dan dewasa. Rajinlah belajar sebagai murid Tuhan (Yohanes 8:31,32; Matius 11:28,29).
d.  Hendaklah setia sampai akhir serta mau dipimpin oleh Roh Kudus (Matius 24:13; Wahyu 2:10b; Galatia 5:25).
e.   Bersukacitalah dalam Tuhan, tetaplah berdoa dan mengucap syukur dalam segala hal (1 Tesalonika 5:16-18).

Akhirnya kita mengerti dengan sungguh-sungguh dan kita harus menentukan sikap yang positif yakni tunduk serta mendekat kepada Tuhan baik dalam suka maupun duka. Dengan demikian kita akan semakin hidup dalam pengharapan sehingga kita akan mengasihi Allah dengan segenap hati sampai selama-lamanya.
Kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita. Amin.  (Oleh : Dkn. Sis Bambang)