Dokumen ini dibuat dengan format PDF (Portable Document Format) yang dapat dibuka dengan terlebih dahulu mendownload dan menginstal software PDF Viewer yang salah satunya adalah Adobe Acrobat Reader.
WARJEM Edisi 35 | 30 Agustus 2015
Posted by GKJW Jemaat Surabaya
Posted on 02.30
with No comments
Warjem Edisi 34 | 23 Agustus 2015
Posted by GKJW Jemaat Surabaya
Posted on 01.52
with No comments
Dokumen ini dibuat dengan format PDF (Portable Document Format) yang dapat dibuka dengan terlebih dahulu mendownload dan menginstal software PDF Viewer yang salah satunya adalah Adobe Acrobat Reader.
ENGLISH CORNER | Happy Independence Day INDONESIA
Posted by GKJW Jemaat Surabaya
Posted on 21.40
with No comments
Happy Independence Day INDONESIA
Oleh : Dr. Ruruh Mindari, M.Pd
When does Indonesia celebrate its Independence Day?
On August 17, 1945, Indonesia declared its independence from Netherlands. This declaration of independence was met with vehement opposition from the Dutch rulers, and was followed by four years of unrest and diplomatic meetings. Finally, in 1949, the Dutch officially recognized the independence of Indonesia but it was not until 2005 that Dutch accepted August 17 1945, as Indonesia's official date of independence.
How is the Indonesian Independence Day celebrated?
In Indonesia, Hari Merdeka or Independence Day is a day filled with festivities and celebrations. The preparations for Hari Merdeka begin well in advance. This tim of the year all of Indonesia seems to be draped in red and white, the colors of its flag.
In the run up to the celebrations, malls and the fences around the presidential building is adorned with red and white buntings. The city of Jakarta wears an air of festivity and the area between Jl. Thamrin and Jl. Sudirman is done up with unique decorations that reflect the spirit of independence. Neighborhood associations arrange kerja bakti or community service which includes cleaning the residential areas. The residents are also requested host flags for a set duration of time. Finally, on the eve of Independence Day, the President delivers addresses the nation.
These preparations culminate into the grand celebrations of the Independence Day that usually begins with flag hoisting ceremony in the presidential place. High school students chosen from across the country for their marching skills, put up a colorful show while the Indonesian flag hoisted. This is followed by parades and fun-filled activities for the public. These include as Krupuk (shrimp chips) eating, bike decorating, and cooking contests. One of the popular games played on this day is Panjat Pinang in which participants climb the greased trunk Areca palm tree.
What significance does the Independence Day hold in Indonesian history?
The arrival of Dutch in Indonesia can be traced back to the establishment of Dutch East India Company (VOC) in 1602. In 1800, after the bankruptcy of VOC, Netherlands established Dutch East Indies - the colony that became present day Indonesia after the World War II. Indonesia remained under Dutch control until World War II, when the Japanese invaded it and overran the Dutch forces. The Japanese ruled this archipelago from March 1942 until the end of war in 1945.
After the surrender of the Japanese, Indonesian nationalist leader, Sukarno, declared independence on August 17, 1945. Sukarno became the first president of Indonesia.
The Dutch, however, did not accept this declaration of independence. What followed was Indonesian National Revolution, an armed and diplomatic struggle between Indonesia and Dutch Empire. The revolution came to an end in 1949, when Netherlands recognized Indonesian independence. The Independence Day of Indonesia marks the occasion when the country declared its freedom from foreign rule.
What does the Indonesian flag represent?
The national flag of Indonesia, also known as Sang Saka Merah-Putih was proudly unveiled on August 17, 1945. It is based on the banner of 13th Majapahit Empire in East Java. The design of the flag has remained same since its independence.
The flag consists of two horizontal stripes of equal size; the top strip is red, and the bottom one is white. The colors of the flag have special significance for the history and people of Indonesia. While red represents courage, white epitomizes purity.
Who wrote the national anthem of Indonesia?
The national anthem of Indonesia, Indonesia Raya, was composed by Wage Rudolf Supratman. It was introduced for the first time on October 28, 1928, in the Second Indonesian Youth Congress in Batavia, or present day Jakarta. It was adopted as the national anthem in 1945.
(Taken from : http://www.mapsofworld.com/indonesia/independence-day.html)
Retrieved on August 13, 2015).
MATERI IBADAH PEMAHAMAN ALKITAB | Agustus 2015
Posted by GKJW Jemaat Surabaya
Posted on 21.28
with No comments
MATERI IBADAH
Agustus 2015
Bacaan : 2 Korintus 8:1-15
Tema : Yesus Roti Kehidupan
Sub Tema : Memberi yang Terbaik
Pujian : Kidung Jemaat (KJ)
I. TUJUAN :
1. Mengajak jemaat untuk memahami arti kasih kepada Tuhan.
2. Mengajak jemaat untuk membagikan berkat yang telah diterima dari Tuhan kepada sesama yang membutuhkan.
3. Memberikan pemahaman kepada jemaat mengenai sikap dalam membagikan berkat-berkat yang telah diterimanya.
4. Mengajak jemaat untuk saling peduli dan mendukung dalam pertumbuhan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Surabaya pada Khususnya.
PENDAHULUAN :
Kitab II Korintus terbagi atas 13 pasal. Kitab ini merupakan kelanjutan dari Kitab I Korintus. Di dalamnya kita dapat melihat kemurnian pelayanan Paulus sebagaiRasul Yesus Kristus. Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 60 sesudah Masehi. Dialamatkan kepada orang-orang Kristen (Jemaat) di kota Korintus. (dan juga semua orang Kristen di dunia). Maksud utama surat ini adalah untuk memberitahu jemaat Korintus betapa besar arti perubahan pikiran mereka bagi Paulus. Surat ini juga untuk memperingatkan mereka agar tidak berlaku terlalu keras terhadap orang-orang yang telah menyerangnya (2Kor2:5-11). Ketiga, Paulus ingin mengulang kembali pengajaran yang telah diberikannya dalam suratnya yang pertama (2Kor 6:14, bandingkan dengan 1Kor 6:15-20). Alasan yang keempat adalah mengenai para rasul yang tidak ada taranya yang tidak mau bertobat, yang pada kenyataannya adalah guru-guru palsu dengan injil yang berbeda(2Kor 11:1-6). Kelima, Paulus ingin mengingatkan mereka tentang rencana pengumpulan pemberian untuk membantu orang miskin di Yerusalem. HaI ini juga telah dibicarakannya dalam suratnya yang pertama (1Kor 16: 1-3) dan sekarang ia ingin supaya mereka mengirimkan uang itu melalui Titus (2Kor 9:1-5). 2 Korintus adalah surat yang termasuk diantara yang paling pribadi sifatnya dari semua surat kiriman. Hal ini berhubungan dengan pembelaan Paulus terhadap golonganYahudi. Intisari Surat II Korintus pasal 8 – 9 Ini adalah memberi nasihat tentang sikap orang-orang Kristen terhadap hal-hal duniawi, khusunya pengumpulan uang untuk jemaat Yerusalem. Walaupun ini tidak langsung berkaitan dengan pelayanan rohani, atau merupakan bagian penting dari pelayanan Kristen (bnd. 8:7, 11, 24; 9:5-7, 13). Dalam dua pasal ini (Pasal 8 dan 9) tertuang beberapa hal :
1) Kita ini milik Allah; apa yang kita punyai dipegang sebagai sesuatu yang dipercayakan Tuhan kepada kita (2Kor 8:5).
2) Kita harus membuat keputusan yang mendasar dalam hati kita untuk hidup bagi Allah dan bukan untuk uang (2Kor 8:5; Mat 6:24).
3) Kita memberi untuk menolong mereka yang membutuhkan bantuan (2Kor 8:14; 9:12; Ams 19:17; Gal 2:10; lihat arti PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT), meluaskan Kerajaan Allah (1Kor 9:14; Fili 4:15-18), menyimpan harta di sorga (Mat 6:20; Luk 6:32-35) dan belajar takut akan Tuhan (Ul 14:22-23).
4) Hal memberi itu harus menurut pendapatan kita (2Kor 8:3,12; 1Kor 16:2).
5) Hal memberi itu dipandang sebagai suatu bukti dari kasih kita (2Kor 8:24) dan harus dilakukan sebagai pengorbanan (2Kor 8:3) dan dengan sukarela (2Kor 9:7).
6) Dengan memberi kepada Allah, kita tidak saja menaburkan uang, melainkan juga iman, waktu, dan pelayanan. Dengan demikian kita akan menuai iman dan berkat yang lebih besar (2Kor 8:5; 9:6,10-12).
7) Ketika Allah menyediakan kelimpahan, itu adalah supaya kita dapat melipatgandakan perbuatan baik kita (2Kor 9:8; Ef 4:28).
8) Hal memberi meningkatkan penyerahan kita kepada Allah (Mat 6:21) dan mengaktifkan pekerjaan Allah dalam keadaan keuangan kita (Luk 6:38).
Konteks dari 2 Korintus 8:1-15 adalah himbauan Paulus kepada jemaat Korintus agar dapat membantu jemaat dari golongan Yahudi di Gereja induk Yerusalem yang berada dalam keadaan kekurangan. Keadaan ini disebabkan hubungan yang terputus antara orang Yahudi yang telah bertobat dengan saudara-saudara mereka, masyarakat dan Bait Allah. Juga adanya kelaparan yang menimpa seluruh wilayah (Kis 11:27-29). Salah satu cara Paulus adalah dengan mengetengahkan jemaat Makedonia (terdiri dari jemaat Filipi, Berea dan Tesalonika) sebagai teladan, bahwa walaupun mereka berada dalam penderitaan tetapi mereka tetap dapat menjadi berkat.
APLIKASI :
Bagi setiap orang yang telah menerima berkat dari Tuhan (Uang / Harta) sesuai dengan pembahsan dalam pasal ini, sudah seharusnya kita membagikan apa yang kita terima ini untuk pekerjaan Tuhan sebagai bentuk ucapan syukur kita. Persembahan yang kita kumpulkan juga bisa dalam wujud persembahan umum, perpuluhan, khusus maupun persembahan syukur. Persembahan yang kita kumpulkan inilah yang merupakan alat untuk pelaksanaan karya Tuhan di dunia baik melalui gereja dimana Tuhan telah menempatkan kita maupun kegiatan lembaga sosial lainnya.
Pada tanggal 6 September 2015 nanti, Greja Kristen Jawi Wetan Jemaat Surabaya akan melaksanakan kegiatan hari Raya Persembahan / Undhuh – undhuh yang Ke II di tahun 2015. Inilah saatnya bagi kita untuk Membawa Persembahan terbaik yang telah kita persiapkan untuk Tuhan. Dimana persembahan yang kita kumpulkan ini sebagai alat untuk kemajuan gereja melalui pelaksanaan program – program kegiatan yang tertuang dalam Program Kerja Tahunan (PKT).
*(Dkn. Judy Prastija - Blok VIII)
WARJEM Edisi 33 | 16 AGUSTUS 2015
Posted by GKJW Jemaat Surabaya
Posted on 21.00
with No comments
Dokumen ini dibuat dengan format PDF (Portable Document Format) yang dapat dibuka dengan terlebih dahulu mendownload dan menginstal software PDF Viewer yang salah satunya adalah Adobe Acrobat Reader.
MATERI IBADAH PERSEKUTUAN DOA | Agustus 2015
Posted by GKJW Jemaat Surabaya
Posted on 00.34
with No comments
MATERI IBADAH PD
Bacaan : Markus 7:1-23
Tema : Yesus Roti Kehidupan
Sub Tema : Waspadailah isi hati
Pujian : Kidung Jemaat (KJ)
I. TUJUAN :
1. Mengajak warga untuk menjaga hati dari kenajisan dan pengaruh buruk ada istiadat.
2. Untuk memberikan pemahaman kepada warga jemaat bahwa hati adalah bagian terpenting dalam kehidupan manusia karena hidup berkenan kepada Tuhan atau tidak tergantung pada apa yang ada di hati kita.
3. Mengajak warga untuk senantiasa hidup dalam kekudusan dan kewaspadaan.
INTISARI ALKITAB :
1. Injil Markus yang kita pelajari hari ini memberikan nasihat kepada kita bahwa kita harus menjaga hati kita dengan penuh kewaspadaan seperti firman Tuhan dalam Amsal 4:23 yang berbunyi : “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”.
2. Iblis tahu benar bahwa keadaan hati manusia sangat menentukan jalan hidupnya, sehingga ia berusaha untuk menyerang dan mempengaruhi hati manusia dengan hal-hal negatif dan menjadikan hati manusia sebagai sasaran empuk.
3. Kita harus berhati-hati dan selalu menjaga hati kita supaya tetap berkenan kepada Tuhan, bukan yang dilihat manusia tetapi yang dilihat Allah. Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati (1Samuel 16:7b).
4. Oleh karena itu marilah kita belajar dari Daud yang selalu terbuka di hadapan Tuhan, siap untuk ditegur dan dikoreksi bila isi hatinya mulai tidak benar. Seperti dalam Mazmur 139:23-34 : “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!”. Tuhan Yesus memberkati. Amin. *(Dkn. Lydia Soeitoe)