DEKAT ALLAH = DEKAT FIRMANNYA
(Yohanes 1 : 1)
”Tuhan tolonglah agar kami
mengerti kehendakMu”, ”Tuhan tolonglah ......”.
Itulah ungkapan doa, yang sering kita sampaikan
kepada Allah, memberi makna kita
berharap dengan sungguh-sungguh, seolah-olah kita dekat dengan Allah.
Pertanyaannya, apakah benar kita sudah dekat dengan Allah ?
”Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. (Yohanes 1:1)
Kalau kita mengimani bahwa ”Firman itu adalah
Allah” maka tentu kalau kita ingin dekat dengan Allah, kita harus dekat dengan
FirmanNya. Artinya, kita merenungkan FirmanNya secara rutin
setiap hari.
Allah juga sangat rindu selalu dekat dengan anak-anakNya.
Dengan merenungkan
FirmanNya secara rutin dan sungguh-sungguh maka kita akan mengerti kehendakNya.
Kita mengerti bagaimana Tuhan menuntun perjalanan hidup, apa yang harus kita
lakukan dan menyadari bahwa kita selayaknya bersyukur karena setiap pagi sudah
diberkatiNya.
Dengan demikian kita sungguh-sungguh merasakan bahwa kita dekat dengan
Allah.
Lebih khusus kalau kita
sedang mengalami problem hidup maka selayaknya kita harus semakin dekat dengan
Allah.
”Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu”. (Matius 11:28)
Kitab Suci dibaca untuk
didengarkan dalam sikap doa (kontemplatif), untuk mempertajam kepekaan ”telinga
hati” dan menumbuh-kembangkan hubungan mesra dengan Allah.
Secara khusus menyiapkan waktu untuk mendengarkan apa yang hendak Tuhan
nyatakan kepada kita dan untuk membuka diri kita agar diubah atau diperbaharui
oleh Roh.
Bulan
September 2016 adalah Bulan Kitab Suci, marilah kita semakin giat melakukannya
menjelang hari Tuhan yang mendekat,Tuhan memberkati. Amin.
(dapa)
0 komentar:
Posting Komentar